Sabtu, 30 Mei 2020

Belajar dari Kisah Orang Lain


Hai everyone, stay safe yaa
Okay, walaupun lagi pandemi begini tetap harus jaga kesehatan yaa

Sebenarnya ini sesuatu yang tanpa disengaja terjadi
Banyak sekali orang yang saya temui dalam hidup

Bahkan lebih banyak bertemu dengan orangtua
Saya senang sekali ketika saya bertemu seseorang bahkan usianya jauh diatas saya

Mereka pun sepertinya nyaman dengan saya mungkin karna saya pendengar yang baik kali yaa, hehe

Rata-rata mereka berbincang dengan saya mengenai pengalaman hidup, asmara, sosial, kesehatan, keluarga bahkan sampai financial

Mungkin bagi sebagian seseorang untuk seusia saya melayani pembicaraan dari orangtua/kakek nenek sesuatu hal yang membosankan, tapi tidak bagi saya

Ada sesuatu hal yang sangat berharga sekali selain saya menghormati orangtua ketika diajak berbicara atau sekedar ngobrol2 hal ringan

Saya senang sekali ketika mendengar kisah-kisah mereka, pengalaman mereka jauh lebih banyak dan lebih sulit dari saya
Memang benar kata pepatah bahwa pengalaman itu ga bisa dibeli dengan uang

Tapi hal yang luar biasa adalah ketika saya banyak mendapat kisah-kisah nyata pengalaman dari hidup seseorang

Seperti ketika saya sedang galau karna masalah asmara saya teringat akan seorang perempuan berumur 40 th berbicara kepada saya bahwa “kamu masih 23 th, perjalanan karir mu masih panjang, ibuk lho nikah umur 27 th an, jadi jangan khawatir ya nak karna semua sudah ada garis-Nya”. Kira-kira seperti itu. Adalagi seseorang bapak-bapak pegawai bercerita bahwa beliau menikah diusia 37 tahun, jadi tidak usah khawatir. Nah hal itulah yang membuat saya tersadar apa yang beliau bilang bahwa saya tidak perlu khawatir serahkan semuanya pada-Nya, harus berusaha juga selain berdoa

Next,

Orangtuanya teman lama saya
Ketika saya berkunjung kerumahnya untuk pertama kali saya melihat bangunan rumah biasa dan ketika masuk bangunan itu cukup besar namun lantai masih polesan semen kasar, tidak ada hal yang menarik namun perabot cukup lengkap. Dan disana untuk pertama kalinya saya bertemu dengan kedua orangtua teman saya ini. Mulai berbincang dan seperti kebanyakan orangtua juga pasti akan menyempilkan kisah-kisah kehidupan sebelum beliau menikah. Sebelum beliau menikah beliau bekerja diperusahaan sawit pada 1994 yang mana lokasinya itu jauh dari kota sekitar 90 km. Beliau bercerita bahwa selama disana makannya itu adalah mie. Yaa kalian ga salah baca, sarapan, makan siang dan malam makanannya adalah mie indomie. Saat itu harga perdus nya adalah 9rb. Dan beliau serta teman-temannya bisa keluar dan pergi ke kota sekitar 2-4 minggu sekali. 

Dengan gaji yang besar ketika sampai di kota mau harga kopi 5rb pun itu terlihat murah. Karna apa ? saat bekerja jauh dari kota dan tidak ada apa-apa yang dijual disana. Hal itu menurut beliau wajar.

Yang bisa saya ambil kesimpulan disini apa ?
Beliau menurut saya orang yang sangat ramah, rendah hati, humoris, berkepribadian hangat, mempunyai sisi tenang dan walaupun dulunya hidup lebih dari kata cukup berbeda dengan saat ini yang tersirat adalah pengalaman itu mahal serta hidup di dunia ini hanya sementara, semua yang kamu punya hanyalah sebuah titipan.

Roda kehidupan itu berputar, kadang diatas kadang dibawah. Saya senang sekali bisa kenal dengan beliau, walaupun hanya dengan perjumpaan satu kali namun membuat saya terharu dan membuat saya merasa tenang.

Sebenarnya masih banyak kisah yang ingin saya ceritakan, walaupun pada intinya ga jauh beda. Tapi ini ada yang sedikit dark dari sisi kehidupan teman saya yang terpaut beberapa tahun diatas saya.

Dia selepas masa sekolah pergi merantau kesebuah kota yang mana disana ada sebuah pelabuhan. Dari kehidupan yang dia ceritakan ternyata kisah pungli dengan kekerasan, kecanduan narkoba, sakaw, kejang-kejang bahkan sampai teman sejawat yang harus prgi untuk selama-selamanya itu ada.

Berkat pengalaman kisah hidup orang lain itu membuat saya berpandangan lebih luas lagi dan indahnya kehidupan yang penuh kejutan-kejutan tanpa kita duga.

Bersyukur dan berterimakasih adalah kata yang sangat ajaib
Hukum alam itu nyata, apa yang kamu tuai, nantinya itu juga yang kamu panen

Mengucap rasa syukur dan berterimakasih untuk diri sendiri merupakan suatu hal kecil bukan, tapi dibalik itu semua memiliki effort yang luar biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar